 Sebelum era Millenium, masih banyak
 rumah Bugis yang menempatkan tempat tidur (Ranjang, Dipan, Rosbang) 
berdampingan dengan ruang tamu mereka. Jika kursi tamu terletak di 
sebelah kiri ambang pintu masuk, maka tempat tidur  berada di sebelah 
kanan. Kadang pula ditempatkan satu baris disebelah kiri semua atau 
sebelah kanan semua. Jika rumahnya cukup besar, maka ruang tamu biasanya
 berbentuk huruf “L” dimana tempat tidur akan ditempatkan pada posisi 
“anak huruf L” tadi. Tempat tidur ini diletakkan begitu saja tanpa 
penutup, pembatas atau dinding kamar. Tamu yang bertandang akan dapat 
melihat tempat tidur tersebut.
Sebelum era Millenium, masih banyak
 rumah Bugis yang menempatkan tempat tidur (Ranjang, Dipan, Rosbang) 
berdampingan dengan ruang tamu mereka. Jika kursi tamu terletak di 
sebelah kiri ambang pintu masuk, maka tempat tidur  berada di sebelah 
kanan. Kadang pula ditempatkan satu baris disebelah kiri semua atau 
sebelah kanan semua. Jika rumahnya cukup besar, maka ruang tamu biasanya
 berbentuk huruf “L” dimana tempat tidur akan ditempatkan pada posisi 
“anak huruf L” tadi. Tempat tidur ini diletakkan begitu saja tanpa 
penutup, pembatas atau dinding kamar. Tamu yang bertandang akan dapat 
melihat tempat tidur tersebut.
Terkesan aneh memang jika dibandingkan dengan kondisi sekarang ini. 
Terlebih setelah diperkenalkan program Millennium Development Goal’s 
(MDGs) oleh badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Salah satu target 
program ini adalah, tercipta rumah sehat disemua lapisan masyarakat 
termasuk di masyarakat Bugis. Indikatornya ruang tidur harus terletak 
diruang khusus yang tertutup dengan sedikit ventilasi udara, harus 
menjamin terjaganya privasi siapapun yang tidur didalamnya. Sejak itu, 
tempat tidur di ruang tamu hilang, kalaupun tak dipindahkan, ia segera 
diberi pembatas, setidaknya menjadi kamar.
Keanehan ini memang menjadi aneh bagi mereka yang tidak paham esensi 
dari keberadaan tempat tidur tersebut. Tidak mengetahui kenapa 
masyarakat Bugis menempatkan tempat tidur  tersebut di ruang tamu dan 
terbuka?
Rumah masyarakat Bugis dibagi menjadi empat bagian yakni, bagian teras (lego-lego) bagian depan (olo bola),  bagian tengah (lontang ri tengnga/possi bola), bagian belakang (dapureng). Bagian depan terdiri dari teras (lego-lego), ruang tamu (baritu toana), dan tempat tidur tamu (baritu massao). Bagian tengah terdiri dari dari ruang tidur (teppang boco), ruang keluarga (assaongeng). Bagian belakang terdiri dari ruang makan (assilewong), dapur kering/ruang masak (dapureng), dapur basah (appica-picakeng).
Antara ruang tengah dan belakang biasanya tidak ada pembatas, 
keduanya menyatu kecuali bagian dapur kering dan dapur basah yang 
lazimnya ditempatkan di tapping bola, ruas tambahan rumah pada 
posisi samping kiri belakang berdasarkan arah hadapan rumah. Ruas ini 
biasanya dilengkapi dengan tangga sebagai jalur keluar masuk pemilik 
rumah melalui pintu belakang. Sementara tangga depan untuk tamu.
Sementara ruang tamu dan ruang tengah biasanya memiliki pembatas, 
entah itu berupa kain tirai atau pembatas berbahan bambu atau kayu papan
 (kini banyak berganti triplek, hardboard, tembok). Pembatas ini disebut
 pallawa tengnga, selain sebagai pemisah antar ruang, juga 
berfungsi sebagai pembatas/penutup pandangan terhadap segala bentuk 
akitifitas  dan isi bagian tengah rumah. Budayawan Bugis Andi Oddang 
(2012) mengatakan “secara hakiki menurut sifatnya pallawa tengnga dapat juga dianggap sebagai jajareng berupa batas imaginer terhadap nilai keburukan/aib tuan rumah yang harus dijaga dan tak diketahui orang lain. Jajareng berasal dari kata “jaa” yang berarti buruk”.
Bagi masyarakat Bugis apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka simpan dibalik pallawa tengga itu
 adalah harga diri, tabu untuk dilihat orang lain. Aib jika menjadi 
tontonan orang lain. Terlebih jika di dalam rumah tersebut terdapat 
seorang perempuan, apa lagi jika itu adalah seorang gadis. Seorang gadis
 adalah mutiara kehormatan dan harga diri bagi orang Bugis, harus dijaga
 dengan takaran darah dan nyawa.
Seorang tamu tidak diperkenankan melewati pallawa tengga 
tersebut. Berani melanggar batas tersebut, maka darah dan nyawa sang 
tamu jadi halal bagi tuan rumah. Inilah salah satu bentuk penegakan siriq bagi orang Bugis, dalam hukum adat Bugis  tidak akan ada tuntutan bagi mereka yang membunuh untuk menegakkan siriq-nya. Tapi itu dulu, sebelum kerajaan-kerajaan Bugis memilih untuk bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lalu bagaimana jika sang tamu harus menginap di rumah tersebut? Bagaimana pula jika mereka hendak buang air?
Inilah jawaban kenapa harus ada dipan di ruang tamu orang Bugis. Sang
 tamu akan mendapatkan jatah tidur di dipan tersebut. Sementara jika 
ingin buang air, ia harus ke sumur, sungai atau kamar mandi yang 
biasanya dimiliki rumah Bugis yang terletak di samping rumah, terpisah 
dengan rumah utama. Mereka turun dengan melewati pintu depan, tidak 
lewat pintu belakang.
Jika tiba saat jamuan makan, maka oleh tuan rumah sajian akan 
dihidangkan dalam baki besar di ruang tamu. Disajikan secara suasana 
lesehan, dimana tuan rumah (utamanya kaum pria) akan ikut makan bersama 
mereka. Dalam kaitannnya dengan jamuan makan ini juga terdapat kaidah 
lagi bagi sang tamu maupun bagi tuan rumah (akan dibahas pada 
artikel-artikel berikutnya)
Kembali ke ikhwal dipan di ruang tamu tadi, biasanya di dipan ini 
telah tersedia bantal, kelambu serta sarung untuk tidur, sarung untuk 
mandi, sarung untuk shalat (untuk kaum Muslim), tapi tidak akan ada 
sarung senggama. Lalu, bagaimana jika sang tamu adalah suami istri dan 
berhasrat melabuhkan hasrat cinta mereka?
Source  : http://sempugi.org/dipan-di-ruang-tamu-cara-orang-bugis-membatasi-tamu/ 
Penulis: Suryadin aoddang
Copy By: http://www.suryadinlaoddang.com/2012/07/dipan-di-ruang-tamu-cara-orang-bugis.html
Copy By: http://www.suryadinlaoddang.com/2012/07/dipan-di-ruang-tamu-cara-orang-bugis.html
 
 




0 komentar:
Posting Komentar
=================================
- Berkomentarlah Yang Sopan
- Tidak Diperkenankan Memasukan Link Aktif Pada Isi Komentar
- Berkomentarlah Sesuai Dengan Content
=================================
Terima Kasih atas Kunjungan Anda.... ^_^