Saya tidak tau apa-apa, tapi ini menurut saya...
Bisa jadi salah-satu kemungkinan jawaban,
Atau kita sebut sebagai alasan penyebab,
kenapa situasi demoralisasi bangsa kita ini,
sampai sedemikian parahnya, itu mungkin saja
karena faktor-faktor terpenting dalam kehidupan manusia
memang tidak ada sekolahnya, tidak ada kelasnya,
tidak ada ruang kuliahnya, tidak ada kurikulumnya,
tidak ada jam kuliahnya,
misalnya rumah tangga atau keluarga,
tidak ada fakultas rumah tangga, tidak ada jurusan perkawinan,
yang ada adalah pendidikan seks, itupun tidak ada urusannya,
dengan masalah psikologis dan rohaniyah,
apalagi dengan syariat atau akhlak,
rumah tangga itu tidak ada sekolahnya,
padahal setiap orang harus berumah tangga,
kebaikan tidak ada sekolahnya,
padahal semua orang diperlukan untuk baik,
akhlak tidak ada sekolahnya,
padahal apa jadinya dunia ini
kalau tidak ada orang yang berakhlak,
apakah dikurikulum-kurikulum pelajaran sekolah
atau mata kuliah perguruan tinggi, guru-guru, dosen dan professor,
tidak pernah menyebut-nyebut pentingnya ketentraman rumah tangga,
kedewasaan suami istri, kebaikan hidup atau moralitas,
Pesoalan etika kita dalam berkata dan bertindak,
Masalah kesopanan dan keshalehan hidup..
Bagaimana kita berlaku kepada orang tua,
Bersikap kepada siapa saja, mengenai apa saja
Apakah memang tidak pernah?
Bukannya tdak pernah,
tapi tidak pernah diposisikan secara primer,
moral dinomor sekiankan,
akhlak didudukkan di bangku paling belakang,
kebaikan seolah tidak begitu penting dan menjadi urusan belakangan.
Anda seorang sarjana, kemudian mengajar disalah satu universitas,
kemudian anda ketahuan mencuri motor,
anda hanya akan mendapatkan hukuman separuh,
yaitu anda di pecat atau dikeluarkan dari kampus,
itupun bukan karena persolan moral
atau kejahatan yang telah anda perbuat,
tapi mungkin hanya karena soal malu,
masa’ ada dosen yang mencuri motor,
tapi dosen dan sarjana yang mencuri motor ini,
tidak akan pernah dicabut gelar kesarjanaannya,
ia mencuri motor, di pecat, ia tetap sarjana
anda professor, anda memperkosa orang, anda tetap professor,
anda doktor, anda korupsi, anda tetap doktor,
Anda S. Pdi, S.HI, S. Kom, M. Ag, M.Pd, dan seterusnya
Anda merampok atau membunuh dan sebagainya,
Anda tetap sarjana, Anda tetap S. Pdi, M. Ag, M.Pd, dan seterusnya..
betapa lemahnya legitimasi nilai dari sekolahan-sekolahan
dari universitas-universitas, perguruan tinggi
yang selama ini kita bangga-banggakan..
Kayaknya itu yang sedang terjadi di negeri ini...
0 komentar:
Posting Komentar
=================================
- Berkomentarlah Yang Sopan
- Tidak Diperkenankan Memasukan Link Aktif Pada Isi Komentar
- Berkomentarlah Sesuai Dengan Content
=================================
Terima Kasih atas Kunjungan Anda.... ^_^