Minggu, 01 November 2015

“Arung Nepo, Pemimpin Impian”

 
DSC_0252
Haeruddin dan Arung Nepo

Dulu aku pernah menjadi budaknya masyarakat di sini, sewaktu aku masih menjabat sebagai anggota dewan kabupaten Barru. Setiap tanggal penerimaan gaji, warga Nepo dari berbagai profesi selalu berkumpul di depan kantor menugguku! guna meminta gaji yang aku terima, jadi terkadang aku tidak membawa pulang uang satu lembar pun pulang ke rumah, “tutur Arung Nepo.

Hah!? Aku sampai tidak percaya mendengarkannya. Sungguh mulianya Arung Nepo sebagai pemimpin adat yang dulunya sempat menjabat sebagai anggota DPRD, ia rela memberikan gajinya selama ia menjadi anggota DPRD. Entah masih adakah di negri ini pemimpin seperti beliau!?

Fung Datu sapaan masyarakat kepada Arung Nepo, beliau orangnya sangat sederhana sehingga amat dicintai oleh warga Nepo. Rumah panggung tempat ia tingggal pun begitu sederhana, rumah yang sudah berumur puluhan tahun dihiasi perabot rumah yang tidak mewah seperti lemari, kursi tamu, hiasan dinding dan lainnya. Rumah itu diwariskan dari generasi ke genarasi, masyarakat Nepo menyebutnya Soraja (tempat pemukiman raja) “bisik temanku Eka.

Tidak susah untuk menemukan Soraja Nepo, karna letaknya tapat berada di samping sudut lapangan kecamatan Mallusetasi kabupaten Barru dan yang luar biasa adalah hingga sekarang rumah itu belum pernah direnopasi sehingga nilai sejarah dan kebudayaannya masih terjaga.

******

Ini kali pertama aku bertemu dengan pemimpin seperti itu, tak henti degub jantungku karna kekaguman kepada kepribadiannya yang begitu sederhana, sangat berbeda dengan kehidupan para pemimpin politik Negara ini yang hidup penuh kemewahan menggunakan fasilitas Negara misalnya rumah, mobil, belum lagi tunjangan yang lain.

Aku pernah berpikir bahwa pemimpin seperti beliau hanya ada dalam mimpiku dan sekarang aku menyaksikan sendiri di depan mataku, betapa bahagiannya aku bisa bertemu dengan pemimpin impianku. Hhm, Seperti apa pemimpin yang kalian impikan?

Ada cerita menarik yang sempat ia sampaikan. “Di desa Nepo sekitar 7 km dari soraja terdapat situs budaya Bujung Mattimboe, Bujung Pulawengnge, Bujung Mekkatowangnge. Masing-masing situs tersebut mempunyai cerita tutur yang dikeramatkan, seperti Bujung Pulawengnge, dulu jika ada seorang remaja laki-laki/perempuan yang belum menikah-menikah karna belum dapat jodoh maka ia akan pergi mandi di sana agak kelak bisa menemukan jodohnya, “ujar Fung Datu dengan senyum sederhananya yang khas. “Refleks, aku tertawa kecil mendengarkan Fung Datu menyampaikan cerita itu.

Kusempatkan diri untuk datang lansung ke salah satu situs tersebut yaitu Bujung Mattimboe bersama kawanku Eka dan Rafiq, kami diantar oleh cucu Fung Datu kesana. Bujung Mattimboe merupakan genangan air terjun dengan dinding batu yang amat besar sehinnga terlihat seperti gua. Walaupun ukurannya kecil tapi gua itu bisa memuat sekitar sepuluh orang.

Tak mau rugi, aku beserta eka dan cucu Fung Datu mandi di Bujung Mattimboe, sementara kawanku rafiq sibuk mendokumentasikan kami dan situs budaya tersebut. Pengennya sih mau ke Bujung Pulawengnge tapi akses jalan sangat susah dan letaknya juga sangat jauh karna aku ingin sekali menguji kebenaran dari keramat cerita tutur Bujung Pulawengnge. Hhhe.

Nepo memiliki begitu banyak kekayaan situs sejarah dan budaya tapi aku tidak sempat untuk mengunjungi semuanya, mungkin kedepan aku harus meluangkan lebih banyak waktu untuk mengetahui lebih jauh misteri-misteri yang tersembunyi di Nepo. Dan dari pengalaman di Nepo aku sangat bermimpi, agar kelak bisa melihat pemimpin seperti beliau “Arung Nepo” bisa mengisi kursi-kursi pemerintahan RI.

Source : http://sempugi.org/arung-nepo-pemimpin-impian/

0 komentar:

Posting Komentar

=================================
- Berkomentarlah Yang Sopan
- Tidak Diperkenankan Memasukan Link Aktif Pada Isi Komentar
- Berkomentarlah Sesuai Dengan Content
=================================
Terima Kasih atas Kunjungan Anda.... ^_^

Baca Juga :

  • Pesan To Manurung Nene Matindo Dama
    To Manurung Nene Matindo Dama enrekang (duri) setelah menyetujui permintaan dari rakyatnya untuk mengangkatnya…
  • “Arung Nepo, Pemimpin Impian”
      Haeruddin dan Arung Nepo Dulu aku pernah menjadi budaknya masyarakat di sini, sewaktu aku masih…
  • Kutipan Lontara’na Marusu
    KUTIPAN LONTARA’NA MARUSU ( Lanjutan ) Sumber : Lontara’na Marusu milik keluarga H.A.F.Makkasau Harun, Tim…
  •   Makan Sirih (Mangota)
    Tradisi masyarakat nusantara, termasuk Bugis Makassar di masa lalu adalah makan sirih. Tradisi makan sirih,…
  • Indonesia Berduka, Parepare Berdoa
    RAKYATKU.COM, PAREPARE – Kabut asap yang mulai terlihat sejak tiga hari terakhir di langit Kota Parepare mulai…